TUGAS MAKALAH
MATERI KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR
IPA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI DENGAN MACAM NILAINYA DAN
SEBAGAI ALAT PEMBENTUKAN
SIKAP DAN PERILAKU
Kelompok
Ke-4
Jl. Mayjen H.E. Sukma Km. 11 Cikereteg, Caringin - Bogor 16730
2013
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat
ALLAH SWT yang telah melimpahkan nikmat, hidayah serta inayah Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada bapak pembimbing yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini.
Makalah ini berjudul “IPA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN MACAM NILAINYA DAN SEBAGAI ALAT
PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU” yang
di dalamnya berisi tentang bagaimana kita menyikapi alam dan segala apapun yang
terkandung di dalam alam semesta yang sangat luas ini. Makalah ini sebagai
bahan pengembangan pemikiran yang di dasarkan
pada kebutuhan manusia untuk lebih mengenal alam dan semua yang ada di
dalamnya.
Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan oleh karena itu saran dan
keritik dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan.
Akhirnya kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Bogor, … Oktober
2013
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu
alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan
pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk
di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar
hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Kalau kita perhatikan
dan kita amati dengan teliti, ternyata alam dan segala yang ada di
dalamnya saling mempengaruhi satu sama
lainnya,termasuk kepada kita yang merupakan bagian dari alam ini. Jikalau kita
perhatikan apapun yang dapat kita lihat, rasakan, raba dan cium itu semua
merupakan anugrah dari yang maha pencipta yang tidak dapet di pisahkan satu dengan yang lainnya.Tuhan telah
menciptakan seluruh alam dan segala yang terkandung didalamnya di peruntukan bagi semua makhluk hidup yang di ciptakan oleh yang maha pencipta (Allah
SWT). Dan Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk selalu beribadah kepada
NYA, dan mencari tahu apa yang terkandung di alam ini dan dapat apa yang
dirasakan oleh semua makhluk yang ada dibumi, sebagaimana Firman Allah SWT “Tafakkaruu
fi khalkillah walaa tafakkaruu fi zatihi” wallahua’lam bimuradih.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam
hal ini pemakalah akan membahas mengenai “IPA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN MACAM NILAINYA DAN SEBAGAI ALAT
PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU” dengan pembahasan meliputi:
A.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
B.
Nilai-Nilai Yang Dapat Diajarkan Melalui Sains (IPA)
C.
IPA Sebagai Proses Dan Sikap Ilmiah
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
I.
Konsep
IPA
Pengertian Ilmu
Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini
berasal dari bahasa Latin yaitu scientia
yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata
science yang berarti “pengetahuan”.
Science kemudian berkembang menjadi social
science yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS)
dan natural science yang dalam bahasa
Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan
alam (IPA).
Ipa merupakan cabang
pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Ipa didefinisikan sebagai
sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari
hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan
bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan demikian, pada
hakikatnya IPA merupakan pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa
fakta, konsep, prinsip dan hokum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Secara umum, kegiatan
dalam IPA berhubungan dengan eksperimen. Namun dalam hal-hal tertentu, konsep
IPA adalah hasil tanggapan pikiran manusia atas gejala yang terjadi di alam.
Seorang ahli IPA (ilmuwan) dapat memberikan sumbangan besar kepada IPA tanpa
harus melakukan sendiri suatu percobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa
melakukan observasi.
a. IPA sebagai
Metode Khusus
Metode
khusus yang dimaksud merupakan langkah-langkah seorang ilmuwan dalam memproses
pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh berdsarkan gejala-gejala alam.
Pengetahuan berupa teori yang diperoleh melalui hasil perhitungan atau
pemikiran tidak akan bertahan lama kalau tidak sesuai dengan hasil observasi,
sehingga suatu teori tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh
hasil pengamatan.
b. IPA sebagai
Metode Ilmiah
Jika
IPA merupakan suatau jenis pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang
khusus, maka cara tersebut dapat berupa observasi, eksperimentasi, pengambilan
kesimpulan, pembentukan teori, observasi dst. Cara yang demikian ini disebut
dengan metode ilmiah (science method).
II.
Karakteristik
IPA
IPA disiplin ilmu
memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu
selain mempunya cirri umum, juga mempunya cirri khusus/karakteristik. Adapun
cirri umum dari suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta
aturan yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya.
Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan
berikut ini:
a.
IPA mempunya
nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang
dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu
oleh penemunya.
b.
IPA merupakan
suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sitematis.
c.
IPA merupakan
suatu rangkaian konsep yang saling berkaiatan.
d.
IPA meliputi 4
unsur yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
B.
NILAI-NILAI
YANG DAPAT DIAJARKAN MELALUI SAINS (IPA)
Menurut Djahiri (2002)
pendidikan nilai hendaknya diintegrasikan pada lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Pendidikan nilai tersebut mencakup nilai-nilai (value) dalam
kehidupan yaitu: nilai religius, nilai praktis, nilai intelektual, dan nilai
pendidikan .
a.
Nilai Religius
Nilai-nilai
religius dalam pola perkembangan islam di dunia, seolah-olah terpisah dari
sains.Studi secara mendalam tentang Al-Qur’an dan Hadits menyatakan bahwa hal
ini seharusnya tidak demikian. Sikap Islam tentang sains seharusnya diletakkan
pada perspektif yang sesuai. Pola pendidikan yang diikuti kaum muslimin kini
sangat lemah dalam aspek sains dan teknologi. Manusia modern sekarang banyak
yang sudah tidak lagi merujuk Al-Qur’an. Dengan demikian sangat diperlukan
upaya reformasi yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan
islam dan sains.
Al-Qur’an
tidak mempertentangkan antara sains dan agama. Bahkan dalam banyak ayat-Nya
ditekankan agar manusia senantiasa memikirkan kejadian di alam untuk
memperteguh keyakinan agamanya (QS. Al-Anbiya ayat 30)
“dan Apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” Sain
dalam hal ini juga bukan merupakan bagian yang integral dari agama islam.
Nilai
religius suatu bahan ajar dalam IPA adalah kandungan nilai yang dapat
meningkatkan keyakinan terhadap Allah. Keteraturan, keseimbangan, peristiwa
sebab akibat, dan lain sebagainya merupakan aspek yang dapat menumbuhkan
kesadaran bahwa segala hal yang terjadi mesti ada yang menciptakan dan
mengaturnya.
b.
Nilai praktis
Penerapan
dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung
dapat dimanfaatkan masyarakat. Kemudian dengan teknologi tersebut membantu pula
mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat
bagi kehidupan. Dengan demikian sains mempunyai nilai praktis, yaitu sesuatu
yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Nilai
intelektual
Metode
ilmiah telah melatih keterampilan, ketekunan dan melatih mengambil keputusan
dengan pertimbangan yang rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiah bagi
penggunanya.keberhasilan memecahkan masalah tersebut akan memberikan kepuasan
intelektual. Dengan demikian , metode ilmiah telah memberikan kepuasan
intelektual, inilah yang dimaksud dengan nilai intelektual.
d.
Nilai
Kependidikan
Artinya,
pelajaran IPA merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai –nilai
kependidikan yang terkandung dalam IPA adalah sebagai berikut :
a) Kecakapan
bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut metode ilmiah.
b) Keterampilan
dan kecakapan dalam ,mengadakan pengamatan guna memecahkan masalah.
C.
IPA
SEBAGAI PROSES DAN SIKAP ILMIAH
1. IPA Sebagai
Proses
IPA
sebagai proses mempunya proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk)
inilah yang kemudian dikenal seagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah
akan didapatkan temuan-temuan ilmiah.
Perwujudan
proses-proses ilmiah ini berupa kegiatan ilmiah yang disebut sebagai
inkuiri/penyelidikan ilmiah.
Sejumlah
proses IPA yang dikembangkan para ilmuwan dalam mencari pengetahuan dan
kebenaran ilmiah itulah yang kemudian disebut sebagai keterampilan proses. Keterampilan
proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
ü Proses
dasar (Basic Skills)
ü Ketarampilan
Proses Terintegrasi (Integrated Skills)
Jenis-jenis Keterampilan Proses:
1) Mengamati
2) Menggolongkan/Mengklasifikasi
3) Mengukur
4) Mengkomunikasikan
5) Menginterpretasi
Data
6) Memprediksi
7) Menggunakan
Alat
8) Melakukan
Percobaan
9) Menyimpulkan
2. IPA Sebagai
Sikap Ilmiah
Sikap
ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk
mencapai hasil yang diharapkan.
Sikap-sikap
ilmiah meliputi:
a. Obyektif
terhadap fakta artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan
senang atai tidak senang.
b. Tidak
tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan.
c. Berhati
terbuka.
d. Tidak
mencampuradukan faktu dengan pendapat.
e. Bersikap
hati-hati.
f. Sikap
ingin menyelidiki atau keingintahuan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan
pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga
terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan
berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia Bagi masyarakat sekarang,
iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai
solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai
liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek
diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas.
Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa
iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban
modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak
negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu
saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah
bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah masalah kemanusiaan.
B. SARAN
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan keritik dan saran dari rekan-rekan.
DAFTAR PUSTAKA
Djojosoediro Wasih, HAKIKAT IPA DAN PEMBELAJARAN IPA SD.
Sauri Sofyan, Revitalisasi
Pendidikan Sains dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa untuk Menghadapi
Tantangan Global.
http://tpardede.wikispaces.com/file/view/ipa_unit_1.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195604201983011-SOFYAN_SAURI/makalah2/PENDIDIKAN_NILAI_DALAM_SAIN.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar