SELAMAT DATANG

JL. MANUNGGAL VII KP. MASENG RT.01 RW.08 NO. 18 DESA WARUNGMENTENG KECAMATAN CIJERUK KABUPATEN BOGOR 16740 PROVINSI JAWA BARAT

Rabu, 06 November 2013

TUGAS MAKALAH MATERI KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR

TUGAS MAKALAH

MATERI KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR

IPA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DENGAN MACAM NILAINYA  DAN SEBAGAI ALAT  PEMBENTUKAN
SIKAP DAN PERILAKU





Kelompok Ke-4










Jl. Mayjen H.E. Sukma Km. 11 Cikereteg, Caringin - Bogor 16730
2013


KATA PENGANTAR


Syukur  Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH  SWT  yang telah melimpahkan nikmat, hidayah  serta inayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak pembimbing yang telah memberikan tugas untuk membuat makalah ini.
Makalah ini berjudul “IPA DALAM  KEHIDUPAN SEHARI-HARI  DENGAN MACAM NILAINYA DAN SEBAGAI ALAT PEMBENTUKAN  SIKAP DAN PERILAKU” yang di dalamnya berisi tentang bagaimana kita menyikapi alam dan segala apapun yang terkandung di dalam alam semesta yang sangat luas ini. Makalah ini sebagai bahan pengembangan pemikiran yang di dasarkan  pada kebutuhan manusia untuk lebih mengenal alam dan semua yang ada di dalamnya.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan oleh karena itu saran dan keritik dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.


Bogor,  … Oktober 2013

Tim penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Kalau kita perhatikan dan kita amati dengan teliti, ternyata alam dan segala yang ada di dalamnya  saling mempengaruhi satu sama lainnya,termasuk kepada kita yang merupakan bagian dari alam ini. Jikalau kita perhatikan apapun yang dapat kita lihat, rasakan, raba dan cium itu semua merupakan anugrah dari yang maha pencipta yang tidak dapet di pisahkan  satu dengan yang lainnya.Tuhan telah menciptakan seluruh alam dan segala yang terkandung didalamnya di peruntukan  bagi semua makhluk hidup yang  di ciptakan oleh yang maha pencipta (Allah SWT). Dan Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk selalu beribadah kepada NYA, dan mencari tahu apa yang terkandung di alam ini dan dapat apa yang dirasakan oleh semua makhluk yang ada dibumi, sebagaimana Firman Allah SWT “Tafakkaruu fi khalkillah walaa tafakkaruu fi zatihi” wallahua’lam bimuradih.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini pemakalah akan membahas mengenai “IPA DALAM  KEHIDUPAN SEHARI-HARI  DENGAN MACAM NILAINYA DAN SEBAGAI ALAT PEMBENTUKAN  SIKAP DAN PERILAKU” dengan pembahasan meliputi:
A.        Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
B.         Nilai-Nilai Yang Dapat Diajarkan Melalui Sains (IPA)
C.         IPA Sebagai Proses Dan Sikap Ilmiah


BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
I.         Konsep IPA
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. Science kemudian berkembang menjadi social science yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial (IPS) dan natural science yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan ilmu pengetahuan alam (IPA).
Ipa merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. Ipa didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hokum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen. Namun dalam hal-hal tertentu, konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran manusia atas gejala yang terjadi di alam. Seorang ahli IPA (ilmuwan) dapat memberikan sumbangan besar kepada IPA tanpa harus melakukan sendiri suatu percobaan, tanpa membuat suatu alat atau tanpa melakukan observasi.
a.      IPA sebagai Metode Khusus
Metode khusus yang dimaksud merupakan langkah-langkah seorang ilmuwan dalam memproses pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh berdsarkan gejala-gejala alam. Pengetahuan berupa teori yang diperoleh melalui hasil perhitungan atau pemikiran tidak akan bertahan lama kalau tidak sesuai dengan hasil observasi, sehingga suatu teori tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh hasil pengamatan.

b.      IPA sebagai Metode Ilmiah
Jika IPA merupakan suatau jenis pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus, maka cara tersebut dapat berupa observasi, eksperimentasi, pengambilan kesimpulan, pembentukan teori, observasi dst. Cara yang demikian ini disebut dengan metode ilmiah (science method).
II.      Karakteristik IPA
IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunya cirri umum, juga mempunya cirri khusus/karakteristik. Adapun cirri umum dari suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya.
Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini:
a.       IPA mempunya nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b.      IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sitematis.
c.       IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaiatan.
d.      IPA meliputi 4 unsur yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.

B.     NILAI-NILAI YANG DAPAT DIAJARKAN MELALUI SAINS (IPA)
Menurut Djahiri (2002) pendidikan nilai hendaknya diintegrasikan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan nilai tersebut mencakup nilai-nilai (value) dalam kehidupan yaitu: nilai religius, nilai praktis, nilai intelektual, dan nilai pendidikan .
a.       Nilai Religius
Nilai-nilai religius dalam pola perkembangan islam di dunia, seolah-olah terpisah dari sains.Studi secara mendalam tentang Al-Qur’an dan Hadits menyatakan bahwa hal ini seharusnya tidak demikian. Sikap Islam tentang sains seharusnya diletakkan pada perspektif yang sesuai. Pola pendidikan yang diikuti kaum muslimin kini sangat lemah dalam aspek sains dan teknologi. Manusia modern sekarang banyak yang sudah tidak lagi merujuk Al-Qur’an. Dengan demikian sangat diperlukan upaya reformasi yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan pendidikan islam dan sains.
Al-Qur’an tidak mempertentangkan antara sains dan agama. Bahkan dalam banyak ayat-Nya ditekankan agar manusia senantiasa memikirkan kejadian di alam untuk memperteguh keyakinan agamanya (QS. Al-Anbiya ayat 30)
  
“dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” Sain dalam hal ini juga bukan merupakan bagian yang integral dari agama islam.
Nilai religius suatu bahan ajar dalam IPA adalah kandungan nilai yang dapat meningkatkan keyakinan terhadap Allah. Keteraturan, keseimbangan, peristiwa sebab akibat, dan lain sebagainya merupakan aspek yang dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala hal yang terjadi mesti ada yang menciptakan dan mengaturnya.

b.      Nilai praktis
Penerapan dari penemuan-penemuan IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung dapat dimanfaatkan masyarakat. Kemudian dengan teknologi tersebut membantu pula mengembangkan penemuan-penemuan baru yang secara tidak langsung juga bermanfaat bagi kehidupan. Dengan demikian sains mempunyai nilai praktis, yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari.

c.       Nilai intelektual
Metode ilmiah telah melatih keterampilan, ketekunan dan melatih mengambil keputusan dengan pertimbangan yang rasional dan menuntut sikap-sikap ilmiah bagi penggunanya.keberhasilan memecahkan masalah tersebut akan memberikan kepuasan intelektual. Dengan demikian , metode ilmiah telah memberikan kepuasan intelektual, inilah yang dimaksud dengan nilai intelektual.

d.      Nilai Kependidikan
Artinya, pelajaran IPA merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai –nilai kependidikan yang terkandung dalam IPA adalah sebagai berikut :
a)      Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut metode ilmiah.
b)      Keterampilan dan kecakapan dalam ,mengadakan pengamatan guna memecahkan masalah.

C.    IPA SEBAGAI PROSES DAN SIKAP ILMIAH
1.      IPA Sebagai Proses
IPA sebagai proses mempunya proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah yang kemudian dikenal seagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah.
Perwujudan proses-proses ilmiah ini berupa kegiatan ilmiah yang disebut sebagai inkuiri/penyelidikan ilmiah.
Sejumlah proses IPA yang dikembangkan para ilmuwan dalam mencari pengetahuan dan kebenaran ilmiah itulah yang kemudian disebut sebagai keterampilan proses. Keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
ü  Proses dasar (Basic Skills)
ü  Ketarampilan Proses Terintegrasi (Integrated Skills)
Jenis-jenis Keterampilan Proses:
1)      Mengamati
2)      Menggolongkan/Mengklasifikasi
3)      Mengukur
4)      Mengkomunikasikan
5)      Menginterpretasi Data
6)      Memprediksi
7)      Menggunakan Alat
8)      Melakukan Percobaan
9)      Menyimpulkan

2.      IPA Sebagai Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a.       Obyektif terhadap fakta artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atai tidak senang.
b.      Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan.
c.       Berhati terbuka.
d.      Tidak mencampuradukan faktu dengan pendapat.
e.       Bersikap hati-hati.
f.       Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan.


BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia-manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. 
Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah masalah kemanusiaan.

B.     SARAN
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan keritik dan saran dari rekan-rekan.


DAFTAR PUSTAKA




Djojosoediro Wasih, HAKIKAT IPA DAN PEMBELAJARAN IPA SD.

Sauri Sofyan, Revitalisasi Pendidikan Sains dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa untuk Menghadapi Tantangan Global.

http://tpardede.wikispaces.com/file/view/ipa_unit_1.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195604201983011-SOFYAN_SAURI/makalah2/PENDIDIKAN_NILAI_DALAM_SAIN.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar